SETIAP MUJIZAT TERJADI KARENA ADA SEBABNYA

iman kepada allah, iman, mukjizat nabi isa,  mujizat itu nyata, mujizat tuhan yesus
Setiap mujizat yang terjadi, selalu ada penyebabnya, mengapa mujizat tersebut terjadi. Artinya ... mujizat tidak begitu saja terjadi (otomatis terjadi). Maka, bila mujizat tidak terjadi, itu juga ada penyebabnya !!! Simak beberapa contoh berikut:

- Janda Sarfat mengalami penuaian supranatural, karena ia menabur dengan berani mati (1 Raja-raja 17:8-16)

- Ishak menuai seratus kali lipat dalam tahun yang sama ia menabur, karena ia taat pada arahan Tuhan untuk tetap tinggal di negeri yang kekeringan (Kejadian 26:1-4; 12-13)

- Beberapa orang melihat rekannya sembuh dari kelumpuhan, karena iman mereka tidak menyerah di tengah jalan (Lukas 5:17-26).
iman kepada allah, iman, mukjizat nabi isa,  mujizat itu nyata, mujizat tuhan yesus
Beberapa contoh di atas menunjukkan bahwa, mujizat terjadi pada sesorang karena sikap hati & perbuatan dari orang yang bersangkutan. Iman dan ketaatan seseorang pada Tuhan adalah penyebab mujizat terjadi. Itu sebabnya kita tidak bisa menyalahkan Tuhan bila mujizat tidak terjadi. 


Matius 9:22, Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. 

Matius 9:29, Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." 

Simak/perhatikan kisah berikut: Seorang janda mengalami mujizat, anak sulungnya bangkit dari kematian. Ada sesuatu dalam janda tersebut yang menyebabkan Tuhan berbelas kasihan. Akibatnya Tuhan pun tergerak hatinya untuk melakukan 'mujizat kebangkitan'.

Lukas 7:13, "Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
iman kepada allah, iman, mukjizat nabi isa,  mujizat itu nyata, mujizat tuhan yesus
Ada sebuah kesimpulan penting yang harus kita renungkan di hari-hari ini: Apa yang dilihat Tuhan pada kita, akan menyebabkan Tuhan tergerak hati-Nya atau tidak untuk melakukan mujizat-Nya bagi kita.

penulis: Yohanes Prima

Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment