IBLIS DAN ULAR


Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" 

Suatu kali saya bertemu dengan seorang yang selalu membawa sekotak kecil garam kemanapun ia pergi. Dan ada saat-saat tertentu secara tiba-tiba, ia menaburkan sejumput garam di jalan. Setelah saya menanyakan mengapa ia melakukan hal itu, orang tersebut menjawab: "Untuk mengusir setan yang mengikuti saya." "Lho, kenapa Anda mengusir setan dengan garam? Tanya saya lagi. "Ular kan takut garam?!" Katanya.
Sejenak saya 'terbengong', "Apa hubungannya ular dengan setan?" Tapi setelah merenung sejenak, saya pun mengerti. (Percayakah Anda, bahwa ada juga hamba-hamba Tuhan yang mengusir setan dalam sebuah rumah juga dengan cara menebar garam)


Memang ada beberapa orang yang memiliki persepsi yang salah tentang iblis & ular. Mereka beranggapan bahwa ular adalah iblis & iblis adalah ular. Anggapan atau persepsi yang salah tersebut muncul karena kisah "ular mencobai Hawa". Tapi percaya atau tidak Anda tidak akan menemukan satu pun kata "iblis" dalam kisah tersebut, mengejutkan bukan?!. Lagi pula, Kejadian 3:1 menyebutkan ular yang mencobai Hawa adalah "binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah".

Sekalipun dalam Alkitab ular dipakai menjadi lambang atau gambaran dari iblis, tapi bukan berarti ular adalah iblis. Kenyataannya, iblis tidak akan meninggalkan suatu tempat sekalipun ada orang yang menebar garam di situ. Iblis dan setan-setan adalah mahluk roh, bagaimana mungkin mereka bisa diusir dengan cara-cara jasmani seperti menebar garam?! Bila Anda ingin melawan serta mengusir mereka, gunakan senjata yang bersifat rohani.  

Efesus 6:12-13, ..."karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. 
Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." 

Hikmat Tuhan >> persepsi yang salah akan menyebabkan kita salah bertindak/bersikap. Tindakan dan sikap yang salah juga akan mendatangkan hasil yang 'salah'. Bagaimana mungkin kita dapat mengalami kemenangan yang sejati?
penulis: Yohanes Prima

Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment