WANITA yang BERHIKMAT


Salah satu kriteria dari wanita yang cakap adalah:
Amsal 31:26, "Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya."

Wanita yang cakap selalu menjaga mulutnya dengan hikmat Tuhan. Apapun yang keluar dari mulutnya berasal dari hikmat Tuhan di hatinya. Ia tidak sembarangan bicara. Dengan kata lain, si wanita cakap adalah wanita yang berhikmat. Tidak lah mengherankan bila seorang wanita cakap lebih bernilai dari batu-batu rubi. Karena nilai hikmat juga melebihi batu-batu rubi.



Proverb 31:10, "Who can find a woman of virtue? For her value is far above rubies." MKJV
(Siapakah dapat menemukan seorang wanita yang cakap? Karena nilainya jauh melampaui batu-batu ruby.)
catatan: proverb = Amsal

Proverb 8:11, "For wisdom is better than rubies; and all the things that may be desired are not to be compared to it." MKJV
(Karena hikmat lebih baik dari batu-batu ruby; dan segala sesuatu yang mungkin sangat kau inginkan tidak dapat dibandingkan dengannya.)

Salah satu wanita cakap yang disebutkan Alkitab, adalah Maria, saudara Marta & Lazarus. Marta adalah seorang wanita, tapi ia berbeda dengan Maria. Marta, tipe wanita yang belum bisa 'melihat' yang terutama dari yang utama atau yang terpenting dari yang penting. Itulah sebabnya, ia 'mengabaikan' Yesus yang sedang berkunjung ke rumahnya.

Lukas 10:38-42, Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Marta lebih tertarik sibuk dengan banyak hal, walau maksudnya baik. Sedangkan Maria sebaliknya, ia memanfaatkan kehadiran Yesus sebagai kesempatan untuk mendapatkan hikmat kehidupan dari Yesus.

Proverb 4:7, "Wisdom is the main thing; get wisdom; ..." MKJV
(hikmat adalah sesuatu yang terpenting; dapatkan hikmat.)


Maria seorang 'pengejar' hikmat, ia sadar, bahwa ia sangat membutuhkan hikmat Tuhan. Akibatnya, mungkin tanpa Maria sendiri sadari, nilai dirinya sebagai seorang wanita semakin tinggi. (semakin tinggi kapasitas hikmat Tuhan dalam seorang wanita, semakin tinggi pula nilai dirinya)
Apakah Marta menyadari bahwa ia membutuhkan hikmat Tuhan? Mungkin ya, tapi tingkat kesadarannya jauh berbeda dengan Maria. Itulah yang membedakan keduanya. Tahukah Saudari, ada kalanya, hal-hal utama (penting) harus ditunda bahkan diabaikan demi mendapatkan yang terutama (terpenting) dari Tuhan? Seorang yang haus akan hikmat Tuhan akan bersedia mengorbankan hal-hal utama (penting) bila itu memang harus dilakukan. Pada hari Yesus (sang sumber hikmat) berkunjung ke rumahnya, Maria meninggalkan kesibukan rutinnya, mungkin juga menunda/mengorbankan hal penting yang sudah ia jadwalkan sebelumnya, demi duduk dekat kaki Yesus agar mendapatkan hikmat Tuhan.

2 Timotius 3:15, "Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus."

Saya (penulis) telah bertemu dengan para wanita yang lebih berusaha menyelesaikan sebanyak mungkin pekerjaan dalam setiap harinya, tanpa mau meluangkan waktu membuka Alkitab, mendapatkan hikmat Tuhan dari membaca firman yang tertulis. Bila hal itu terjadi terus, hati para wanita tersebut akan senantiasa miskin hikmat Tuhan. Dampaknya, apa pun yang mereka lakukan serta ucapkan akan selalu 'berbau' hikmat manusia/dunia (hikmat Tuhan & hikmat manusia tidak pernah berjalan berdampingan). Dan bila mereka telah berkeluarga, hal di bawah ini tidak akan terjadi:

Amsal 31:28, "Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia: ..."

Nah Saudari, wanita seperti apakah yang Anda dambakan? Bila Anda ingin menjadikan diri Anda bernilai sangat tinggi baik di hadapan Tuhan dan manusia, tingkatkan kapasitas hikmat dalam hati Anda, dengan meluangkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan & firman-Nya.


loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment