KALIMAT IMAN


Karena marah, seorang suami (tanpa disadari) mengucapkan perkataan yang sembrono: "Biar, paling-paling aku ketabrak!!" Perkataan ini diucapkan suami lantaran tekanan emosi dari isterinya. Dan tanpa ia sadari perkataannya itu pun berdampak buruk pada dirinya sendiri. Beberapa hari berselang, apa yang ia ucapkan menjadi kenyataan. Sang suami mengalami kecelakaan, kakinya patah, lantaran ditabrak sebuah sepeda motor. Akibatnya ia harus menjalani rawat inap di sebuah klinik patah tulang. 
Ada beberapa kisah sejenis di atas telah diceritakan kepada saya (penulis). Bahkan ada seorang menceritakan mengalami kenaikan karir di kantor ia bekerja, karena beberapa waku sebelumnya, secara konsisten memperkatakan kalimat-kalimat iman.

Amsal 18:21, "Hidup (kehidupan) dan mati (kematian) dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."


Curigakah Anda, jangan-jangan ada beberapa peristiwa buruk yang kita alami sebetulnya tidak perlu terjadi? Jangan-jangan peristiwa-peristiwa tersebut terjadi lantaran perkataan kita yang sederhana namun sembrono.
Kenyataan sekaligus kebenaran yang diungkapkan Alkitab adalah: kehidupan dan kematian ada di tangan lidah. Mengherankan memang, oleh lidah ... sekalipun ia bagian tubuh kita yang kecil, sebuah peristiwa bisa terjadi.

Lukas 17:6, Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."  

Secara sederhana maksud dari ayat di atas adalah: perkataan yang diucapkan dengan penuh iman akan menjadi kenyataan. 
Tuhan Yesus tentu saja tidak mengajarkan sesuatu yang sesat. Walau terasa janggal, Ia mengajarkan, bahwa sesuatu akan mentaati kalimat iman kita. Yesus sendiri pernah memerintahkan agar ombak dan angin badai menjadi tenang, dan mereka pun taat. 

Bila direnungkan dengan seksama kisah kehidupan Yesus, nampaknya salah satu kunci keberhasilan-Nya adalah 'kalimat iman'. Apa yang Ia ucapkan selalu mempengaruhi sekaligus mengubah situasi di sekitar-Nya. Dan bila kita merindukan kemenangan yang sama dengan kemenangan yang dialami Tuhan Yesus, tentunya kita juga harus mengunakan kunci yang sama. Pertanyaannya adalah, "Apa yang kita percaya tentang keadaan & situasi kita?" Sebab apa yang kita percaya itu juga yang akan keluar dari mulut kita. Dan apa yang kita ucapkan itulah yang akan terjadi.

VIDEO ROHANI
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment