KUNCI-KUNCI BERKAT


Dari beberapa waktu lalu (sekitar tahun 80-an), bahkan hingga kini, ada sebuah paradigma (pola pikir) yang salah mengenai bagaimana datangnya berkat Tuhan dalam hidup umat Allah. Paradigma tersebut saya (penulis) sebut, “berkat otomatis”. Paradigma ini menyatakan: ”Setiap umat Allah (orang kristen yang telah percaya kepada Yesus) secara otomatis diberkati Tuhan. Dan seandainya si umat Allah tidak menikmati berkat Tuhan, bisa dipastikan, iblis telah berhasil mencuri berkat tersebut, mengapa? 
Karena si umat Allah telah berbuat dosa. Dengan kata lain, iblis memperoleh kesempatan mencuri berkat Tuhan melalui dosa yang telah dibuat si umat Allah." Namun benarkah selalu demikian?

Saya tidak menyangkal kebenaran bahwa iblis mampu mencuri berkat Tuhan dalam hidup kita bila kita hidup dalam dosa, Yohanes 10:10 meneguhkan hal tersebut. Namun paradigma “berkat otomatis” menyebabkan banyak umat Allah tidak melihat kebenaran mendasar tentang berkat Tuhan. Pada dasarnya, berkat Tuhan bukanlah sesuatu yang otomatis diberikan, karena berkat Tuhan adalah 'sesuatu' yang akan datang kepada kita bila berkat tersebut diperintahkan Tuhan untuk datang. Bila Allah tidak memerintahkan berkat-Nya datang (turun), maka ia tetap ‘ada di tempatnya’. Berkat yang tidak diperintahkan Tuhan turun tidak akan sampai kepada kita. Perhatikan ayat-ayat berikut:

Imamat 25:21, “Maka Aku akan memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun.” LAI

Bilangan 28:8, “TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.” LAI

Mazmur 133:3, “Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” LAI



Memang ada banyak ayat yang tidak seperti di atas, namun tetap mengindikasikan bahwa berkat Tuhan adalah 'sesuatu' yang akan datang bila diperintahkan Tuhan, misalnya:

Amsal 10:6, “Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman.” LAI

Hagai 2:19-20, “… apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” LAI

Kejadian 49:25, “… oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, ....” LAI

Ulangan 28:2, “Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: …” LAI

Saudaraku, sangatlah penting bagi kita memahami kebenaran mendasar tentang berkat. Tentang bagaimana berkat Tuhan diberikan, karena pemahaman tersebut akan menentukan apakah kita dapat memasuki dimensi kehidupan yang diberkati atau tidak.
Pertanyaannya adalah, apa yang harus kita lakukan agar Tuhan tergerak hatiNya memerintahkan berkat-Nya turun atas kita?
Berdasarkan firman Tuhan, ada dua cara yang menyebabkan berkat diperintahkan turun:

1. Karena doa seorang pemimpin (orang tua, atasan, gembala jemaat, bapa rohani dsb. Kejadian 17:18-20)
2. Karena melakukan 'kunci berkat'
Ada yang saya sebut dengan ‘kunci berkat’. Kunci berkat adalah Firman Tuhan yang bila dilakukan, akan menggerakkan Tuhan membuka pintu Surga dan memerintahkan berkat-Nya turun. Berikut ini adalah beberapa contoh ayat firman Tuhan yang merupakan kunci berkat/kelimpahan:

@ Maleakhi 3:10, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.” LAI
> persembahan persepuluhan = kunci berkat/kelimpahan

@ Yeremia 17:7, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” LAI
> mengandalkan Tuhan = kunci berkat/kelimpahan

@ Amsal 28:20, “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.” LAI
> dapat dipercaya Tuhan = kunci berkat/kelimpahan
Di dalam Alkitab, kita bisa menemukan banyak kunci berkat. Namun sayangnya, banyak umat Tuhan yang justru makin menjauhi Alkitab di hari-hari ini. Mereka percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup memberikan kehidupan yang berkelimpahan, namun di sisi lain mereka enggan mencari dan melakukan firman Tuhan yang menjadi kunci berkat/kelimpahan.

Dengan demikian, bisa disimpulkan, bila ada umat Tuhan yang masih hidup dalam 'kekeringan', bisa jadi penyebabnya karena mereka belum berhasil melakukan firman kunci berkat.

Kita tidak bisa menyalahkan Tuhan atas 'kekeringan' yang kita alami, karena Tuhan akan selalu melakukan bagiannya memberkati kita. Pertanyaannya, sudahkah kita melakukan bagian kita hidup sesuai firman-Nya?




Loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment