Orang-orang kristen ini terheran-heran karena rekan atau saudara yang mereka sangka mau & dapat menolong kesulitan mereka, seakan 'tertidur nyenyak' tak tergerak sedikitpun untuk menolong mereka.
Banyak dari kita telah melihat bagaimana orang yang kita harapkan pertolongannya ternyata hanyalah 'penolong yang tertidur' bagi kita.
Hal yang sama juga terjadi pada murid-murid Yesus, ketika perahu mereka diterpa gelombang & badai di tengah danau (Mat 8:23-26). Sementara di situasi yang berbahaya itu, guru mereka justru tertidur nyenyak tanpa terganggu sedikit pun oleh badai dan goncangan perahu.
Akhirnya, para murid pun membangunkan Yesus, sang guru, dengan harapan sang guru segera melakukan sesuatu yang dapat menyelamatkan mereka dari kematian di tengah danau (Yesus tertidur di perahu bukanlah tanpa alasan. Ia sangat kelelahan karena telah melakukan serentetan pelayanan).
Matius 8:25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."
Setelah membangunkan sang guru, para murid pun terkejut, Yesus menegur mereka atas kekurangpercayaan mereka.
Matius 8:26, Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?"
Yesus menegur mereka bukan karena marah akibat dibangunkan dari tidur (masih kelelahan). Yesus menegur mereka, karena seharusnya mereka tidak perlu membangunkan Yesus untuk menghadapi situasi saat itu. Seharusnya para murid tidak takut & tetap percaya pada perlindungan Bapa di surga.
Kekuatiran & ketakutan memang bisa mendorong orang untuk lebih mencari pertolongan dari manusia ketimbang dari Tuhan. Karena ketika seseorang menjadi kuatir, di saat yang sama ia tidak sedang percaya kepada Tuhan.
(Seorang yang sedang tidak percaya pada Tuhan, sudah pasti tidak akan datang pada Tuhan)
Mark 11:22, "And Jesus answering saith unto them, Have faith in God." KJV
(Markus 11:22, "Dan Yesus menjawab mereka, miliki iman di dalam Allah.")
Banyak orang telah salah memposisikan iman mereka. Mereka meletakkan iman mereka pada manusia/sesuatu yang mereka anggap, suatu saat dapat menolong mereka. Tuhan hanya '0,000001' bagi mereka (pertolongan yang terakhir). Mereka tidak pernah menyadari, bahwa bila seseorang menolong mereka, itu karena Tuhan lah yang menggerakkan hati orang yang bersangkutan.
Seseorang yang tidak digerakkan Tuhan untuk menolong, orang itu akan menjadi 'penolong yang tertidur'.
Kita tidak bisa menyalahkan orang yang tidak menolong kita. Karena Tuhan memang tidak menggerakkan dia untuk menolong kita.
Kita sudah seharusnya me-reposisi iman kita. Letakkan iman kita di dalam Tuhan, setelah itu pada waktunya Tuhan, kita akan mengalami mujizat demi mujizat sebagai wujud pertolongan dari Tuhan.
>> seseorang yang murah hati tidak akan menolong kita bila ia memang tidak digerakkan Tuhan. Namun sebaliknya, bila seseorang yang sangat pelit digerakkan Tuhan, maka ia akan menolong kita.
Karena setiap pertolongan yang kita terima, dari Tuhan asalnya. Dia lah sumber pertolongan kita.
Loading...
0 comments:
Post a Comment