GOLIAT DAN PANDEMI COVID-19


Mazmur 91:6, "... terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang."

Hari-hari ini, di hadapan banyak orang covid-19 telah berkembang menjadi sebuah pandemi, bahkan dalam waktu yang singkat. Dan harus diakui, semua orang terkejut. Karena kedatangan dan penyebaran covid-19 di luar dugaan juga terbilang sangat cepat. 

Merebaknya covid-19 sebenarnya sangat mirip dengan yang digambarkan oleh firman Tuhan dalam Mazmur 91:6 ...
"berjalan dalam gelap", tidak terduga hingga tidak ada yang punya persiapan untuk menghadapinya ... "mengamuk di waktu petang", penularannya sangat cepat di saat ekonomi dunia sedang menuju resesi besar.
Yang menarik di sini, cara penularan covid-19 juga serupa dengan sampar (pes) ... yaitu via 'droplet' batuk atau bersin di udara. Beberapa waktu lalu, tepatnya tahun 2017, Madagaskar diserang sampar bubonic.

Keadaan hingga kini telah sangat meng-khawatirkan, tingkat kematian di beberapa negara akibat covid-19 mencapai puluhan ribu orang. Tanpa disadari, masalah ini telah berkembang menjadi 'raksasa' yang menakutkan dan 'melumpuhkan' di mata banyak orang (sayangnya, begitu juga di mata beberapa orang Kristen).

SIAPAKAH NAMA GOLIAT???

Masih banyak orang Kristen yang belum tahu bahwa nama raksasa Filistin yang dihadapi Daud, namanya tidaklah disebutkan Alkitab. Kita mengenalnya sebagai Goliat. 

Dari tahun ke tahun guru-guru Sekolah Minggu di berbagai gereja memberitahu ... nama raksasa yang dikalahkan Daud adalah Goliat. Namun perlu diketahui kata "Goliat" adalah kata dalam bahasa ibrani. Sedangkan si raksasa yang dibunuh dan dipenggal oleh Daud adalah seorang tentara dari bangsa Filistin, jadi tidak mungkin ia bernama Goliat. 

1 Samuel 17:11 (TB)  Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan. 

"Goliat" ... sebenarnya julukan yang diberikan oleh pasukan Israel kepada si raksasa Filistin  karena mereka dikuasai dan ditawan oleh ketakutan. Dari akar katanya, kata "Goliat" berarti "yang menawan dan menelanjangi" Itu sebabnya kenapa tidak satu pun tentara Israel berani menghadapi Goliat, walau Goliat telah ber koar-koar selama 40 hari menantang pasukan Israel (1 Samuel 17:16). Goliat telah menaklukkan hati setiap tentara Israel dengan ketakutan, sehingga ketika Goliat muncul, adegan berikut terjadi ...

1 Samuel 17:24,  "Ketika semua orang Israel melihat orang itu (Goliat), larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan."



Ironisnya, pasukan Israel dikenal sebagai "pasukan dari Allah yang hidup" ... Bahkan anak kecil bernama Daud pun tahu hal itu (1 Samuel 17:26). Yang mengherankan Daud, kenapa tidak seorangpun tentara pasukan dari Allah yang hidup berani menjawab tantangan Goliat.
Dan kita semua tahu, kisah ini diakhiri dengan tumbangnya Goliat oleh tangan Daud.

GOLIAT 'COVID-19'

Ketakutan telah membuat hati pasukan Israel menjadi tawar. Sehingga mereka kehilangan kekuatan mereka. Mereka kalah sebelum berperang.
Dan hari-hari ini, bisa jadi ... banyak orang tanpa sadar telah memandang covid-19 sebagai Goliat, 'yang menawan dan menelanjangi'. Apalagi ketika pandemi covid-19 bisa berdampak negatif pada ekonomi sebuah negara. Di Indonesia sendiri ... hingga saat ini nilai berbagai saham masih merah. Sulit untuk meng-hijau. Portfolio para trader saham pun diwarnai warna merah. Juga nilai rupiah terhadap dolar mencapai posisi terlemah di Asia

Yang memprihatinkan, beberapa waktu lalu ketika banyak bencana alam mengalami peningkatan dimana-mana, banyak orang Kristen begitu bersemangat memperkatakan Mazmur 91. Apakah itu salah? Tentu saja tidak !!! Masalahnya, ketika covid-19 telah menjadi sebuah pandemi, semangat memperkatakan Mazmur 91 pun menurun. Seakan kita lupa, bahwa dalam Mazmur 91 Tuhan juga menjanjikan kemenangan dari sampar. Bahkan Ia berjanji mengutus para malaikat-Nya untuk melindungi kita.

Mazmur 91:9-11,  "Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. ..."

Memang benar bahwa beberapa waktu belakangan ini beberapa negara dunia sedang masuk masa kesesakan. Dan menurut Alkitab (firman Tuhan), jangan biarkan hati kita menjadi tawar alias kehilangan pengharapan. Karena bila itu terjadi, kita akan kehilangan kemampuan untuk menghadapi masa kesesakan. Tuhan tidak menghendaki kita lari dari masalah juga covid-19.

Amsal 24:10  Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Orang yang lari dari masalah adalah orang yang tawar hati, dan orang yang tawar hati adalah orang yang gagal menjaga hatinya tetap kuat. Itu sebabnya Tuhan juga memerintahkan kita untuk menjaga hati kita lebih dari segala sesuatu yang kita jagai.

Proverbs 4:23, "Keep and guard your heart with all vigilance and above all that you guard, for out of it flow the springs of life." - AMP
(Pelihara dan jaga hatimu dengan segala kewaspadaan dan lebih dari semua yang kau jaga, karena daripada-nya mengalir aliran-aliran kehidupan.)

Ada baiknya kita memanfaatkan pandemi covid-19 sebagai kesempatan untuk melatih kemampuan kita menjaga hati kita tetap kuat dalam iman kita pada Tuhan.

Amsal 3:5 (TB)  Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Penulis : YOHANES PRIMA

BACA JUGA:

Loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment