PRIA PENJAGA




Ayub 1:4, "Anak-anaknya yang lelaki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing menurut giliran dan ketiga saudara perempuan mereka diundang untuk makan dan minum bersama-sama mereka."

Pagi-pagi sekali Ayub bangun, lalu ia "mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah" anak-anaknya. Hal itu ia lakukannya karena semalam anak-anaknya baru saja berpesta. Ayub pikir, "Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati." (Ayub 1:5)
Mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan di pagi-pagi buta, seringkali dilakukan Ayub, karena anak-anaknya pun seringkali berpesta. Ayub berjaga-jaga senantiasa. Tidaklah mengherankan bila iblis pun cukup 'desperate', karena selama ini ia telah mengamati keluarga Ayub, namun tak sedikit pun menemukan kesempatan dapat masuk dan 'meruntuhkan' keluarga Ayub (1 Petrus 5:8).
Tiap kali iblis memperhatikan keluarga Ayub ia selalu melihat ada pagar perlindungan disekitar mereka.

Ayub 1:10  Bukankah Engkau (Tuhan) yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?

Mungkin tanpa disadari Ayub sendiri, tindakannya yang senantiasa mempersembahkan korban bakaran di pagi-pagi buta, telah membuat pagar perlindungan dibangun di sekitar ia & keluarganya. Sebuah pagar di alam roh, yang dapat dilihat oleh iblis yang adalah mahluk roh.



Ayub seorang pria penjaga yang baik. Selama ini keluarga & harta miliknya selalu aman dari serbuan iblis.
Yang mengherankan dari Ayub, ia adalah seorang yang sangat kaya (sekitar tiga kali lebih kaya dari Bill Gates), bahkan terkaya di wilayah timur, namun kekayaannya yang banyak tidak membuatnya lalai akan tanggungjawab 'menjaga keamanan' keluarganya.

Pengkotbah 10:8, "..., dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular."


Pada dasarnya, sebuah pagar/tembok perlindungan di sekitar sebuah rumah tangga akan runtuh bila ada anggota keluarga yang berbuat dosa. Dan Ayub adalah seorang kepala rumah tangga yang sangat peduli pada kekudusan keluarganya. Itulah sebabnya ia selalu mempersembahkan korban pada Tuhan. Ia berharap, bila ada anak-anaknya yang berbuat dosa di saat pesta berlangsung, Tuhan akan mengampuni dosa mereka. Namun di sisi lain, Ayub tidak hanya peduli pada kekudusan keluarganya, ia juga peduli akan kekudusan dirinya sendiri. Ayub adalah seorang yang saleh dan takut akan Allah.

Apa gunanya sebuah pagar perlindungan sebuah keluarga bila sang kepala rumah tidak menjaga kekudusannya sendiri. Dosa yang dilakukan sang kepala rumah tangga juga dapat meruntuhkan pagar/tembok perlindungan keluarganya.

Ayub adalah seorang yang selalu tunduk pada Tuhan dan firmannya. Ia selalu memposisikan dirinya sebagai seorang hamba dihadapan Tuhan. Dan hal itu diakui oleh Tuhan sendiri pada iblis.


Ayub 1:8, Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."


Seorang pria penjaga yang baik bukan hanya memperhatikan kekudusan keluarganya tapi juga memperhatikan kekudusan dirinya.
Bagaimana dengan Anda para pria?

CINTA UANGKADAR IMAN ANDAMATA TERBUKA

Loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment