SIKAP YANG MEMATIKAN




Belakangan ini, banyak orang makin tenggelam dalam masalah & persoalan. Masalah hidup telah menjadi makin besar untuk dihadapi, seakan tidak ada jalan keluar bagi mereka. Hal yang serupa hampir dialami oleh murid-murid Yesus di tengah danau. 


Matius 8:24-25, Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-muridNya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."

Petrus dan beberapa murid Yesus lainnya adalah mantan nelayan yang bisa jadi telah cukup berpengalaman mengarungi danau untuk mencari ikan. Walau demikian, kemampuan mereka menghadapi situasi-situasi yang terjadi di sebuah danau juga terbatas. Ada situasi tertentu dapat membuat mereka kewalahan juga panik. Seperti ketika secara tiba-tiba muncul angin badai yang bertiup kuat, hingga perahu yang mereka tumpangi bersama Yesus guru mereka, dihantam oleh gelombang. Para mantan nelayan ikan ini tak bisa menguasai diri, mereka panik, karena ketakutan telah menguasai hati mereka.

Sikap yang sama sekali berbeda diperlihatkan Yesus. Yesus sanggup menguasai diri-Nya sedemikian rupa, sehingga dapat mengatasi keadaan dengan cara yang benar. Bila di dalam perahu tidak ada yang dapat menguasai diri, maka seluruh rombongan tim pelayanan ini akan binasa di tengah danau. Pertanyaannya, mengapa Yesus sanggup menguasai diri di tengah masalah yang sedemikian besar? Mungkin kita akan berkata, "Yesus dapat menguasai diri karena Dia Tuhan yang berkuasa." Kalau itu jawabannya, maka tak ada harapan bagi kita dapat menguasai diri di tengah masalah yang sangat besar. Maka ayat di bawah tak mungkin ada:

1 Petrus 4:7, "Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."

Ayat ini tentu saja tidak ditujukan untuk Tuhan yang Maha Kuasa, tapi untuk manusia yang penuh kekurangan serta kelemahan & keterbatasan. Kenyataannya, yang seringkali terjadi, kita bukannya tidak mampu menjadi tenang/menguasai diri, namun tidak mau menjadi tenang dan berharap pada Tuhan. 


Yesaya 30:15-16, Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan, kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap.

Sikap menguasai diri dan menjadi tenang adalah hasil dari pilihan yang kita ambil. Bila Anda memutuskan untuk tetap tenang dan berharap pada Tuhan saja, maka Anda akan mampu menguasai diri dan menjadi tenang. Dan, solusi dari Tuhan akan selalu datang bila kita berhasil menguasai diri dan menjadi tenang. Karena Tuhan tidak pernah mengecewakan umat-Nya yang berharap pada-Nya.
Masalahnya, banyak dari kita cenderung membawa beban hidup kita 'kemana-mana' tanpa pernah melepaskannya ke tangan Tuhan yang berkuasa. Kita cenderung 'merenungkan' masalah kita 'siang & malam'. Padahal Tuhan menghendaki agar kita "merenungkan Taurat (firman Tuhan) itu siang dan malam".

Mazmur 1:1-2, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,..., tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam." 

Orang yang selalu 'merenungkan' masalah 'siang & malam', akan selalu gagal menguasai diri dan menjadi tenang, dan akibatnya juga gagal menghadapi masalah hidupnya dengan benar.
Kepanikan bukan hanya sikap yang salah tapi juga mematikan. Kepanikan ketika menghadapi masalah justru membuat kita makin tenggelam dalam masalah. 
Mari kita simak baik-baik ayat berikut:

Yesaya 30:15-16, Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, ..."

Bertobat & tinggal diam, akan diselamatkan. Masalah/kemalangan dalam hidup bukanlah sesuatu yang tidak dapat diatasi, selama kita menghadapinya bersama Tuhan. Pertanyaannya, sampai sejauh mana Anda tetap tenang & berharap pada Tuhan?!

poin hikmat:
> hadapi masalah dengan tenang & penguasaan diri
> putuskan bahwa Anda mau menguasai diri sekalipun sedang ada di tengah masalah besar
> putuskan bahwa Anda hanya berharap pada Tuhan
> jangan merenungkan masalah siang & malam
> gagal menjadi tenang, makin tenggelam dalam masalah
> kepanikan adalah sikap yang mematikan
> kepanikan X penguasaan diri, orang yang panik = orang yang gagal menguasai diri.

PANGKAL KEMENANGANDOMPET AKHIR ZAMANTEROBOSAN KEUANGAN

Loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 comments:

  1. Hanya Yesus yang tenang menghadapi masalah, Dia Tuhan memang, tapi Dia juga Manusia. Dialah Sang kebangkitan yang hidup di dalam roh kita. Dengan memperhidupkan Dia di dalam kita, maka ekspresiNya akan terpancar keluar melalui kita, maka kitapun akan tenang dalam menghadapi segala tantangan. Shaloom..bro.! great article. GBU

    ReplyDelete