TERPAKSA BERBUAT DOSA


Seorang bapak yang selama ini dikenal para tetangganya sebagai orang baik juga jujur, dan rajin ke gereja tiap minggu, suatu kali melakukan sesuatu yang mengejutkan dan membuat para tetangga bingung 'tujuh keliling'. Betapa tidak, si Bapak ketangkap basah oleh sekuriti kampung (hansip) loncat keluar dari jendela rumah pak Asep yang memang punya banyak duit alias kaya, dengan membawa 'segembol' kecil kantong berisi uang sebesar dua juta rupiah dan beberapa perhiasan emas.

Ketika diinterogasi oleh pak sekuriti kampung di rumah pak RT, si Bapak yang baik & jujur itu mengatakan dengan berderai air mata, "Saya terpaksa mencuri, ... bener-bener terpaksa mencuri, saya tahu saya dosa, tapi isteri & anak-anak saya sudah empat hari nggak makan ...." Mendengar pengakuan yang jujur tersebut, pak sekuriti kampung dan pak RT cuma bisa tertegun diam, hati mereka miris. Bahkan pak Asep yang penuh emosi pun jadi jatuh belas kasihan, hingga ia memberikan 1 juta rupiah dari uang yang telah dicuri kepada si Bapak yang baik & jujur itu.



Di hari-hari yang penuh gejolak dan tekanan karena krisis ekonomi/keuangan sekarang ini, memang telah 'muncul' orang-orang baik yang terpaksa berbuat dosa, demi bisa berlanjutnya hidup. Baik itu dosa yang 'kecil' atau dosa yang 'besar' tingkat kejahatannya. Salah satu penyebab keadaan ini adalah, tidak bertumbuhnya 'ukuran' (kedewasaan) iman di saat situasi ekonomi & keuangan masih stabil. Sehingga ketika dalam waktu yang singkat 'ukuran' krisis ekonomi/keuangan membesar, iman kita yang 'kecil' tidak sanggup menghadapi dan menanggungnya. 

Matius 8:26, Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya (kecil imannya/little faith - KJV)?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. 

Suatu hari, ketika Yesus & murid-muridnya berada di sebuah danau, secara tiba-tiba angin ribut datang. Dan itu menciptakan gelombang yang besar pada air danau. Perahu yang ditumpangi Yesus & murid-muridNya pun terombang-ambing kian kemari, sehingga iman para murid juga terombang-ambing. Ketika Yesus melihat iman para murid, Ia pun menegur mereka, "Mengapa kamu takut, kamu yang kecil imannya?" Para murid tidak sanggup menghadapi situasi yang sangat buruk tersebut, karena iman mereka 'kecil'.

Sebenarnya, 'pertumbuhan iman' merupakan sebuah kebutuhan. Karena ukuran iman kita akan menentukan ukuran masalah yang dapat kita kalahkan. Ketika sebuah masalah berkembang menjadi besar, sementara iman kita masih saja kecil, maka bisa dipastikan kita yang akan dikalahkan oleh masalah tersebut. 

Sekarang ini, ada sebuah kebutuhan yang sangat mendesak, yaitu: mengalami pertumbuhan iman, supaya kita tidak terpaksa berbuat dosa. Dan hanya mereka yang terus bersekutu dengan firman Tuhan serta tekun berpegang pada fiman Tuhan tersebut yang akan mengalami pertumbuhan iman.

Loading...
Share on Google Plus

About Yedija Prima

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment