Bagi sebagian orang, keberhasilan merupakan sebuah beban, apalagi di masa ini di mana dunia sedang dilanda krisis ekonomi & keuangan. Bahkan seakan, keberhasilan makin menjadi sesuatu yang langka bin mustahil untuk didapatkan.
Ironisnya, keberhasilan adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan karena keberhasilan dapat meningkatkan kehidupan seseorang. Mungkin kalau dibayangkan, hari-hari ini ada sebuah antrian panjang di depan loket surga, di mana setiap orang dalam antrian tersebut sedang memohon/menanti diberikan sebuah keberhasilan (bahkan mungkin antrian tersebut sedang makin panjang).
Ironisnya, keberhasilan adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan karena keberhasilan dapat meningkatkan kehidupan seseorang. Mungkin kalau dibayangkan, hari-hari ini ada sebuah antrian panjang di depan loket surga, di mana setiap orang dalam antrian tersebut sedang memohon/menanti diberikan sebuah keberhasilan (bahkan mungkin antrian tersebut sedang makin panjang).
Di sisi lain, bisa jadi, buku-buku yang bertemakan keberhasilan sedang laris dibeli orang.
Pertanyaannya, "Apakah keberhasilan benar-benar sulit didapatkan?" Jawabannya tidak, bahkan kita tidak perlu ikut mengantri di depan loket surga. Di Alkitab disebutkan tentang seseorang yang mengalami keberhasilan yang spektakuler. (Dan di Alkitab juga disebutkan tentang orang-orang yang selalu mengalami keberhasilan di dunia kerja. Dan Alkitab bukanlah buku yang berisikan dongeng, ia berisikan kisah nyata).
Ishak putra Abraham, suatu hari menaburkan benih-benihnya, dan di tahun itu juga ia menuai/panen 100 kali lipat. Bisakah Anda membayangkan ada seseorang yang menginvestasikan uangnya untuk sebuah ladang investasi, kemudian ia menerima kembali hasil 100 kali lipat dari jumlah investasinya? Wow, pasti sangat mengejutkan!!! Dan sama seperti Ishak orang itu pasti akan menjadi kaya. Jenis keberhasilan Ishak adalah keberhasilan yang mustahil, namun terjadi juga. Yang mengherankan, Alkiktab tidak menyebutkan penyebab utama keberhasilan mustahil Ishak kecuali dengan kalimat: "sebab ia diberkati TUHAN".
Kejadian 26:12-13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya." LAI
Penyebab utama keberhasilan yang memperkaya Ishak adalah berkat Tuhan. Perhatikan ayat berikut:
Amsal 10:22, "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." LAI
Jadi, dengan kata lain, untuk mengalami keberhasilan kita membutuhkan berkat Tuhan. Dan orang yang bagaimana yang diberkati Tuhan?
Amsal 10:6, "Berkat ada di atas kepala orang benar, ..." LAI
Orang yang diberkati Tuhan adalah orang benar, mengapa? Karena yang dimaksud dengan orang benar (berdasarkan bahasa asli Alkitab) adalah orang yang dibenarkan Tuhan karena hidupnya sesuai dengan hukum/firman Tuhan.
(catatan: Kita tidak bisa menganggap diri kita benar berdasarkan standart pribadi. Bagaimana pun pembenaran yang pasti benar adalah pembenaran berdasarkan standart Tuhan)
Masalahnya, tidak semua orang Kristen adalah orang benar, karena tidak semua orang Kristen hidup sesuai dengan firman Tuhan yang tertulis (Alkitab). Sedangkan berkat Tuhan tidak pernah 'jauh' dari firman. Jadi aneh rasanya bila seseorang berharap akan berkat Tuhan demi mendapatkan keberhasilan yang mustahil, sementara orang tersebut menjauhi firman (Alkitab). Mari kita bandingkan pemahaman ini dengan ayat berikut:
Yosua 1:7, "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung (berhasil baik, prosper-KJV), ke manapun engkau pergi."
Perlu kita perhatikan, Tuhan menjanjikan keberhasilan pada Yoshua, namun Tuhan memerintahkan agar Yoshua bertindak hati-hati sesuai dengan firman Tuhan. Dengan kata lain berkat Tuhan akan selalu berada di atas Yoshua selama ia hidup sebagai orang benar.
Hikmat kita hari ini: Keberhasilan akan selalu muncul dalam kehidupan orang benar, karena berkat selalu 'diutus' Tuhan kepadanya.
Orang benar selalu berhak atas berkat Tuhan.
Kejadian 24:1, "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal."
Pertanyaannya, "Apakah keberhasilan benar-benar sulit didapatkan?" Jawabannya tidak, bahkan kita tidak perlu ikut mengantri di depan loket surga. Di Alkitab disebutkan tentang seseorang yang mengalami keberhasilan yang spektakuler. (Dan di Alkitab juga disebutkan tentang orang-orang yang selalu mengalami keberhasilan di dunia kerja. Dan Alkitab bukanlah buku yang berisikan dongeng, ia berisikan kisah nyata).
Ishak putra Abraham, suatu hari menaburkan benih-benihnya, dan di tahun itu juga ia menuai/panen 100 kali lipat. Bisakah Anda membayangkan ada seseorang yang menginvestasikan uangnya untuk sebuah ladang investasi, kemudian ia menerima kembali hasil 100 kali lipat dari jumlah investasinya? Wow, pasti sangat mengejutkan!!! Dan sama seperti Ishak orang itu pasti akan menjadi kaya. Jenis keberhasilan Ishak adalah keberhasilan yang mustahil, namun terjadi juga. Yang mengherankan, Alkiktab tidak menyebutkan penyebab utama keberhasilan mustahil Ishak kecuali dengan kalimat: "sebab ia diberkati TUHAN".
Kejadian 26:12-13, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya." LAI
Penyebab utama keberhasilan yang memperkaya Ishak adalah berkat Tuhan. Perhatikan ayat berikut:
Amsal 10:22, "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." LAI
Jadi, dengan kata lain, untuk mengalami keberhasilan kita membutuhkan berkat Tuhan. Dan orang yang bagaimana yang diberkati Tuhan?
Amsal 10:6, "Berkat ada di atas kepala orang benar, ..." LAI
Orang yang diberkati Tuhan adalah orang benar, mengapa? Karena yang dimaksud dengan orang benar (berdasarkan bahasa asli Alkitab) adalah orang yang dibenarkan Tuhan karena hidupnya sesuai dengan hukum/firman Tuhan.
(catatan: Kita tidak bisa menganggap diri kita benar berdasarkan standart pribadi. Bagaimana pun pembenaran yang pasti benar adalah pembenaran berdasarkan standart Tuhan)
Masalahnya, tidak semua orang Kristen adalah orang benar, karena tidak semua orang Kristen hidup sesuai dengan firman Tuhan yang tertulis (Alkitab). Sedangkan berkat Tuhan tidak pernah 'jauh' dari firman. Jadi aneh rasanya bila seseorang berharap akan berkat Tuhan demi mendapatkan keberhasilan yang mustahil, sementara orang tersebut menjauhi firman (Alkitab). Mari kita bandingkan pemahaman ini dengan ayat berikut:
Yosua 1:7, "Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung (berhasil baik, prosper-KJV), ke manapun engkau pergi."
Perlu kita perhatikan, Tuhan menjanjikan keberhasilan pada Yoshua, namun Tuhan memerintahkan agar Yoshua bertindak hati-hati sesuai dengan firman Tuhan. Dengan kata lain berkat Tuhan akan selalu berada di atas Yoshua selama ia hidup sebagai orang benar.
Hikmat kita hari ini: Keberhasilan akan selalu muncul dalam kehidupan orang benar, karena berkat selalu 'diutus' Tuhan kepadanya.
Orang benar selalu berhak atas berkat Tuhan.
Kejadian 24:1, "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal."
loading...
Bro, aku kok tergerak ngasih comment,nich-yang aku dapat "wisdom" dari kisah Iskhak adalah bahwa Ia mendapat 100 kali ganda..!Dan itu bukan sekedar 100%,lho-tapi 100 x 100%...!Jadi 10.000% donk..?! Wow...dasyaaat...man?!Betul..betul..betul..(Wah, kaya Ipin & Upin, aja..ha..ha...ha...)JBU always, Bro..(salam dari Sam & Rev)
ReplyDelete